Rabu, 17 Desember 2014

Distan KP Kota Bandung Terus Pantau Adanya Penggunaan Bahan Kimia Pada Komoditi Pertanian

Bandung, PI News
Program Kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung (Distan KP)  selama  periode Tahun 2014 telah mencapai Program sebagaimana amanat serta tujuan dari menciptakan Program Pemerintah Kota Bandung.
Untuk Bidang Pengawasan Mutu Pertanian Distan KP Kota Bandung sangat memperhatikan serta mengawasi komoditi pertanian yang terdapat di Kota Bandung baik merupakan hasil komoditi pertanian kota Bandung maupun hasil komoditi pertanian yang masuk ke kota Bandung. Hal ini disampaikan Kabid Pengawasan Mutu Hasil Pertanian Distan KP Kota Bandung, Umi Safitri kepada PI News beberapa waktu lalu di Kantor Distan KP Kota Bandung.
Lebih lanjut dikatakan Umi Safitri pada tahun 2013 masih ditemukan sebanyak 31 kasus penggunaan Formalin dan bahan kimia lain yang berbahaya  pada komoditi Pertanian di Kota Bandung. Tetapi untuk tahun 2014 setelah diambil sampel  acak dari beberapa pasar tradisional dan supermarket tidak ditemukan adanya penggunaan bahan formalin dan atau bahan kimia lainnya yang berbahaya terhadap komoditi pertanian yang terdapat di kota Bandung.
Umumnya penggunaan bahan kimia berbahaya tersebut tersebut terdapat pada ikan segar, ikan asin dll, secara kasat mata pada ikan segar apabila daging ikan ditekan kenyal serta tidak ada lalat yang hinggap maka diprediksi ikan tersebut menggunakan bahan kimia formalin, dari bau dan insang nya juga dapat dilihat secara kasat mata mana bahan komoditi  pertanian yang menggunakan formalin atau tidak,”ungkap Umi.
Distan KP juga melalui Bidang Pengawasan Mutu Pertanian di tahun 2014 melaksanakan kegiatan pelatihan pemilihan hewan sehat dan pemotongan hewan sehat untuk qurban terhadap DKM dan Petugas Petongan hewan qurban di wilayah kota Bandung disamping itu juga menerjunkan 20 dokter hewan guna memeriksa hewan qurban pada tahun 2014.
Ketika ditanya PI News terkait target 2015, dikatakan Umi Safitri bahwa program yang dilaksanakan pada tahun 2014 akan dilanjutkan di tahun 2015 secara instensif. Diharapkan masyarakat juga proaktif apabila menemukan ada komoditi pertanian yang dicurigai menggunakan bahan kimia, diharapkan membawa sampel serta laporannya ke Dinas Pertanian dan KP Kota Bandung dan akan di periksa secara laboratorium dengan tidak dipungut biaya (gratis),”ungkap Umi lagi. (Farry/Fatah)      

Senin, 03 Februari 2014

2 Oknum Kepsek SMK dan SMA



2 Oknum Kepsek SMK dan SMA Swasta Berbuat Asusila
Pecat dan Penjarakan

Kab Cirebon, PI NEWS
Diduga melakukan pelecehan dan berbuat asusila terhadap  tiga siswinya, AG seorang kepala sekolah SMA Muhammdiyah  di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon akan dilaporkan ke polisi.
Sebut saja Bunga (16) salah satu korban yang berhasil ditemui Pi menceritakan, peristiwa itu terjadi dua bulan lalu. Saat itu, korban bersama 2 rekan satu kelasnya yakni Melati (16) dan Mawar (16) dipanggil sang kepala sekolah untuk mengerjakan tugas membersihkan ruangan kerjanya.
Ketiga korban pun menuruti perintah sang kepala sekolah. Karena saat itu korban Bunga merasa tidak enak badan, lalu dihampiri oleh pak kepala sekolah dan menawarkan pengobatan pijat kepada korban Bunga. Tanpa rasa curiga, korban Bunga pun meloloskan tawaran itu. Namun, korban merasa heran ketika dirinya sedang dipijat, sang kepala sekolah menyuruh kedua rekannya itu kembali ke kelas. Bahkan, sang kepala sekolah membawa masuk sepatu korban ke dalam ruang kerjanya lalu menutup dan mengunci pintu.
Awalnya pijatan sang kepala sekolah hanya sekedar kaki. Tapi, kepala sekolah itu mulai meraba-raba tubuh korban yang masih anak didiknya itu. Beruntung, aksi bejatnya itu terhenti setelah terdengar suara ketukan pintu dan korban pun langsung kabur. Kepada para korbannya, sang kepala sekolah mengancam akan tidak meluluskan mereka dan akan melapor ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik jika aksi bejatnya itu diketahui orang.
Kasus pelecehan sang kepala sekolah itu kemudian dilaporkan ke orang tua mereka masing-masing dan sejumlah guru. Rencananya, kasus tersebut akan dilaporkan ke Polres Cirebon Kabupaten.
”Saya kaget ketika mendengar cerita Dia (korban) diperlakukan tidak senonoh oleh kepala sekolahnya.saya akan melapokan kasus ini ke Polisi,” ujar Sa, ayah korban kepada spb dibenarkan korban Bunga.
Sementara itu, Waka Polres Cirebon Kabupaten Kompol Alfred Ramses Sianipar SIK mengatakan pihaknya siap menerima laporan dari para korban.
“Tentunya setelah menerima laporan dari korban, kami langsung menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut oleh penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Cirebon Kabupaten. Pokoknya jangan takut melapor ke polisi jika menjadi korban tindakan kriminalitas apapun termasuk asusila,” jelasnya
 

hal yang sama juga di lakukan oleh Kepsek SMK PGRI Palimanan Cirebon sejumlah guru dan staf sebuah SMK di Cirebon mengadukan oknum kepala sekolah mereka ke sejumlah instansi terkait seperti PGRI, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) serta Inspektorat, karena diduga telah melakukan perbuatan asusila.
Namun, mereka kecewa karena ketiga instansi tersebut tidak memberikan tindakan tegas kepada oknum guru tersebut.
“Korban menuntut agar oknum kepala sekolah tersebut diberhentikan sebagai PNS. Tapi nyatanya oknum kepala sekolah tersebut kabarnya malah akan dipertahankan jabatannya sebagai kepala sekolah,” ujar korban yg ga mau di korankan. (Dudi)